JAKARTA – Pengamat dan pakar maritim Yulian Paonganan atau Ongen menilai Presiden Prabowo Subianto membawa harapan baru dalam pembangunan ekonomi maritim Indonesia melalui program strategis Ekonomi Biru.
Menurut Ongen, konsep Ekonomi Biru yang dicanangkan sebagai salah satu pilar pembangunan nasional tidak hanya menyangkut sektor perikanan, tetapi juga meliputi pemanfaatan potensi kelautan lainnya.
“Program ini mencakup ocean renewable energy, migas, pelayaran, industri galangan kapal, hingga digitalisasi logistik maritim. Seluruh sektor itu dapat menjadi mesin penggerak ekonomi baru bila dikelola secara serius dan terintegrasi,” kata Ongen dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Namun, ia menekankan pemerintah akan menghadapi tantangan besar, terutama tumpang tindih kewenangan antar lembaga yang mengatur kelautan.
“Tumpang tindih lintas lembaga harus dibenahi agar eksekusi program Ekonomi Biru bisa berjalan mulus di tingkat kementerian dan lembaga. Pemerintah juga harus menata instansi mana saja yang nantinya berwenang mengelola program ini,” ujarnya.
Ongen menilai, dengan perbaikan tata kelola laut yang jelas, visi menjadikan Indonesia sebagai negara maritim berkelas dunia dapat terwujud.
“Jika tata kelola laut tertata baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali jaya di lautan, sebagaimana kejayaan maritim Nusantara di masa lalu,” ungkapnya.[]