JAKARTA – Penampilan orkestra dan paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025 yang digagas Kementerian Kebudayaan menjadi salah satu momen istimewa dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Lebih dari sekadar persembahan musik, GBN merepresentasikan keberagaman sekaligus persatuan bangsa.
“GBN bukan hanya orkestra dan paduan suara kebanggaan Indonesia, tetapi juga ruang pembelajaran yang membangun karakter, menumbuhkan nasionalisme, dan meningkatkan apresiasi seni generasi muda,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra di Jakarta, Senin (18/8/2025).
Tahun ini, sebanyak 186 talenta muda terbaik tampil dalam GBN setelah lolos seleksi ketat dari 1.167 pendaftar paduan suara dan 294 pendaftar orkestra dari seluruh Indonesia.
Ahmad menegaskan bahwa para peserta merupakan penerus yang akan merawat budaya sekaligus menjaga nilai persatuan bangsa, sejalan dengan arahan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Salah satu peserta, Amelian Renatha Josaneli Parera dari Papua Barat Daya, mengaku bangga bisa mewujudkan impian sejak SMP untuk bergabung dengan GBN.
“Puji Tuhan, pertama kali ikut tes langsung lulus. Rasanya luar biasa bisa bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia dan tampil di Istana Negara,” ujarnya.
Dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus, GBN di bawah arahan konduktor Eki Satria menampilkan sebelas lagu spesial.
Pada pra-upacara, enam lagu dibawakan, di antaranya Indonesia Jiwaku karya Guruh Soekarnoputra, Prahu Laju karya AT Mahmud, hingga Indonesia Jaya ciptaan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha.
Sementara pada sesi inti, GBN mempersembahkan Nusantara 5, Koyo Jogja Istimewa, serta Medley Lagu Daerah yang menegaskan kekayaan budaya Nusantara.
Sebagai penutup, GBN membawakan lagu legendaris Hari Merdeka karya Husein Mutahar yang menggema penuh semangat di Istana Negara.
Penampilan GBN 2025 pun menjadi simbol nyata bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan utama untuk menjaga persatuan dan mewujudkan Indonesia Maju.[]